Thursday, 21 June 2012

PASRAH

Deraian sayup-sayup angin sore
mengiringi tapak langkah kaki keriput yang mungil
dengan kegagahan sang mentari yang masih menjulang keangkasa
tak tahu apa yang ada dibenak nya
dengan tatapan sang mentari yang begitu tajam

Entahhh.....siapa yang mengusik ketenangannya 
sehingga bercah-bercah mendung gelap menyertai
dengan begitu emosional
ambisi untuk selalu memerangi nafsu birahi
sirna tertelan derasnya hujan

kejamnya kehidupan kaum binatang 
selalu menyertai manusiawi 
yang antusias mencari harta duniawi
senggol kanan, senggol kiri 
yang penting bisa mengendutkan perut sendiri

Gemercik air mengiringi alam fikiran naluri
untuk selalu mentadabburi setiap kejadian 
agar hidup membawa ketenangan hati
yang selalu bertumpu pada ridho illahi...


No comments:

Post a Comment