Deraian sayup-sayup angin sore
mengiringi tapak langkah kaki keriput yang mungil
dengan kegagahan sang mentari yang masih menjulang keangkasa
tak tahu apa yang ada dibenak nya
dengan tatapan sang mentari yang begitu tajam
Entahhh.....siapa yang mengusik ketenangannya
sehingga bercah-bercah mendung gelap menyertai
dengan begitu emosional
ambisi untuk selalu memerangi nafsu birahi
sirna tertelan derasnya hujan
kejamnya kehidupan kaum binatang
selalu menyertai manusiawi
yang antusias mencari harta duniawi
senggol kanan, senggol kiri
yang penting bisa mengendutkan perut sendiri
Gemercik air mengiringi alam fikiran naluri
untuk selalu mentadabburi setiap kejadian
agar hidup membawa ketenangan hati
yang selalu bertumpu pada ridho illahi...
No comments:
Post a Comment