kau begitu gagah,
kau begitu berwibawa,
kau begitu bijaksana
dengan wiibawamu kau tutupi anyir darah
dengan sok intelektualmu
kau begitu cendekiawan
dan tidak sadar kebodohan yang selalu engkau berikan
pada kami yang serba kekurangan pengetahuan
bicaramu yang selalu bijaksana
menebarkan segala pesona
menyirami kekeringan dahan-dahan jiwa
yang hampa dengan kejiwaan yang hina
derap langkahmu seperti kereta kuda
yang menggetarkan bumi pertiwi
dengan segala keresahan
yang selalu berterbangan
bayangan ilusi yang begitu tajam
meneroboskan hati kecil yang lemah
dengan kekurangan jiwa
yang selalu membutuhkan pertolongan
tak tahu sampai kapan
penantian panjang ini akan berakhir
ataukah semakin panjang
penderitaan ini tiada akhir
jagalah hati, jangan kau sok tahu
sebenarnya kaulah akan menunjukkan pada dirimu
tentang kebodohanmu,
dengan segala kebusukan anyir darah
penyakit hati yang engkau umbar
dengan sgala kesombonganmu itu....
Wonosobo, Kalibeber, 22 Juni 2012
kau begitu berwibawa,
kau begitu bijaksana
dengan wiibawamu kau tutupi anyir darah
dengan sok intelektualmu
kau begitu cendekiawan
dan tidak sadar kebodohan yang selalu engkau berikan
pada kami yang serba kekurangan pengetahuan
bicaramu yang selalu bijaksana
menebarkan segala pesona
menyirami kekeringan dahan-dahan jiwa
yang hampa dengan kejiwaan yang hina
derap langkahmu seperti kereta kuda
yang menggetarkan bumi pertiwi
dengan segala keresahan
yang selalu berterbangan
bayangan ilusi yang begitu tajam
meneroboskan hati kecil yang lemah
dengan kekurangan jiwa
yang selalu membutuhkan pertolongan
tak tahu sampai kapan
penantian panjang ini akan berakhir
ataukah semakin panjang
penderitaan ini tiada akhir
jagalah hati, jangan kau sok tahu
sebenarnya kaulah akan menunjukkan pada dirimu
tentang kebodohanmu,
dengan segala kebusukan anyir darah
penyakit hati yang engkau umbar
dengan sgala kesombonganmu itu....
Wonosobo, Kalibeber, 22 Juni 2012
No comments:
Post a Comment